Selasa, 22 Oktober 2013

PUISI



Masa Depan Yang Terlupakan “ Kematian “

Ketika Kau Sibuk Dengan Hal Duniawi
Ketika Kau Sibuk Mengumpulkan Materi
Pernahkah Engkau Menyadari
Sesungguhnya Kematian Selalu Menyertai

Saat Tiba Waktunya
Tak ada satu orangpun yang akan mengetahuinya
Saat Nafas sudah tertatih
Badan terkujur kaku merintih
Mendengar Tangis Keluarga Yang kau cintai
Tapi Kau tidak dapat Berkata apa yang dapat di mengerti

Hanyalah rasa sakit ..
Rasa takut ..
Rasa sedih ..
Yang akan kau rasakan

Ya Allah ..Ya Rabbi..
Wafatkanlah aku dalam keadaan baik
Akhiri hidupku dengan keimanan dan ketaqwaan
Teguhkan Hati ini dalam ketaatan





Minggu, 20 Oktober 2013

Wacana Singkat Menggunakan Kalimat EYD


Kata Orang Aku Mirip Nabi Ibrahim
Beberapa Bulan Yang Lalu
“Dek!” ujarku dihadapan istriku. “Idul Adha tahun ini Abang ingin berkurban 1 ekor kambing kalau kambing kita jadi melahirkan besok.”
“Terserah abang aja,” ujar istriku sambil menghidangkan kopi dihadapanku.
Itulah pembicaraanku dengan istriku tercinta malam hari sebelum kambingku melahirkan. Dengan lahirnya kambingku, nazarku untuk berkurban Idul Adha ini harus kupenuhi.
Sebulan Menjelang Idul Adha
Sekuat apapun manusia, sekaya apapun pengusaha, tak akan mampu menghalangi datangnya musibah. Musibah terkadang adalah awal dari kenikmatan bila kita sabar dalam menghadapinya. Tetapi, manusia sering tidak mampu untuk bersabar dalam menghadapi segala musibah. Sehari setelah kematian dua kambingku, anak kambing yang baru dilahirkan dan induk perempuan dari kambing tersebut karena keracunan, istriku menyusul menghadap keharibaan Allah SWT. Istriku meninggal akibat penyakit tipus yang dideritanya. Peristiwa ini membuat kesendirian dalam diriku ditemani oleh kambing jantanku.
“tok…tok…tok!” suara ketukan pintu rumahku.
Kubuka pintu dan seorang lelaki setengah baya berdiri dihadapanku. Diucapkannya salam dan aku membalasnya seraya mempersilahkannya untuk masuk. Akan tetapi ia menolak dengan alasan masih banyak rumah yang harus disinggahinya. Lelaki itu memperkenalkan dirinya. Namanya Yanto, salah seorang panitia penyelenggara kurban pada hari raya Idul Adha. Kedatangannya itu mengingatkanku pada nazar yang telah kuniatkan beberapa bulan yang lalu.
“Bagaimanakah hidupku bila kambing satu-satunya yang kumiliki kukurbankan? Apakah harta yang menopang kehidupanku? Hartaku satu-satunya hanyalah kambing itu, dan aku telah menazarkannya beberapa bulan yang lalu. Bolehkah aku membatalkan nazarku dengan alasan tidak adanya hartaku selain kambingku itu?” pertanyaan demi pertanyaan itu berkelabat hebat dalam pikiranku.
Ditengah kesendirianku itu, aku akhirnya membulatkan tekad untuk tetap mengorbankan kambingku satu-satunya itu. Aku yakin Allah akan menggantinya dengan ganti yang lebih besar dan lebih mulia. Bukankah Allah telah menjanjikan bahwa barang siapa yang mengorbankan harta dijalan-Nya akan mendapatkan ganti yang lebih banyak dan lebih mulia dari apa yang diberikannya? Bukankah barang siapa yang “menolong” Allah akan ditolong oleh Allah? Itulah yang menjadi tekadku dalam hati.
Akhirnya, aku membawa kambingku menuju Mesjid Raya, sekretariat panitia kurban wilayahku. Dijalan, aku bertemu dengan Pak Bram, salah satu tetangga yang kurang berkecukupan, sama seperti diriku.
“Assalamu’alaikum, Pak Ibrahim!” sapanya.
“Wa’alaikum Salam” sapaku seraya bersalaman dengannya.
“Mau kemana ni, Pak!” ujarnya lanjut, “Singgah dulu”
Akupun singgah sebentar. Kuceritakan padanya niatku tentang pengorbanan kambingku. Kurasa ia kurang setuju. Ia berdalih bahwa berkorban itu hanya bagi orang yang mampu. Orang-orang seperti kami berhak untuk menerima hewan kurban bukan mengkurbankan hewan.
“Allah pasti tau mana yang miskin dan mana yang kaya. Walaupun Pak Ibrahim itu telah bernazar untuk mengorbankan kambing, Allah pasti tau toh, bahwa Pak Ibrahim masih membutuhkan kambing itu. Karena memang kambing itulah kambing satu-satunya yang merupakan harta pak Ibrahim. Bagaimana pak Ibrahim akan hidup kalau kambing satu-satunya dikorbankan. Pakai doa dan tawakkal? Tidak mungkin pak! Lebih baik dipikirkan lagi tentang rencana itu.
Aku hanya menjawab dengan senyuman. Orang seperti Pak Bram kalau dilawan akan bertambah semangat menantang. Maklum, orang miskin biasanya emosian kalau diajak berbicara. Akupun pamit setelah beberapa menit berbincang dengannnya.
Beberapa meter sebelum sampai ke Mesjid, kulihat Pak Rudi baru keluar dari pagar mesjid. Kusapa dia dan berbincang sebentar dengannya. Ia mengetahui niatku tetapi, sama seperti Pak Bram, sepertinya Pak Rudi kasihan terhadap nasibku.
“Lho? Bukankah pak Ibrahim masih membutuhkan kambingnya? Dengan apa pak Ibrahim hidup tanpa kambing? Apa tidak ditunda dulu hingga tahun depan?”
“Ya saya percaya saja pada Allah, Pak! Saya hanya ingin menunaikan nazar saya.” Begitu jawabku.
“atau saya beli. 700 ribu. Bapakkan bisa membeli kambing yang berharga 500 ribu dan 200 ribunya bisa bapak jadikan modal?” Pak Rudi menawarkan solusi
Hatiku sempat goyah. 200 ribu bagiku adalah modal yang cukup besar dan berharga. Bila aku membelikan kambing yang berharga 500 ribu, bukankah aku telah menunaikan nazarku? Walaupun tidak dengan kambingku.
Tapi untunglah pikiran seperti itu hanya tersimpan dalam relung hatiku tanpa sempat terucap. Sekali lagi aku hanya berterima kasih kepada Pak Rudi dan aku tetapi bertekad untuk mengkurbankan kambingku tanpa menjualnya terlebih dahulu.
“mau dibantu ko’ nolak?!” begitu ujar pak Rudi berbisik sebelum meninggalkanku.
Idul Adha
“Allahu Akbar…..Allahu Akbar….Allahu Akbar…” sayup-sayup takbir bergemuruh dimenara-menara mesjid disekitar wilayahku. Idul Adha telah tiba. Aku melaksanakan shalat idul adha di mesjid raya sekalian menyaksikan pengorbanan kambingku.
¤kata orang aku mirip nabi ibrahim¤
Darah bersih keluar dari leher kambingku diiringi takbirku yang keluar dari kedua bibir. Mataku berkaca pertanda kebahagiaan Allah masih memberi kesempatan untuk berkurban kepadaku.
“Pak Ibrahim. Assalamu’alaikum…”
Suara itu milik Ustadz Imron, salah seorang pimpinan Pondok Pesantren yang ada diwilayahku. Beliau mengajakku berbincang-bincang. Rupanya beliau punya rencana untuk membuat peternakan kambing diwilayahku dan belum mendapatkan penggembalanya. Ia menawarkan pekerjaan ini kepadaku.
“Gimana Pak Ibrahim?”
Mataku berkaca. Aku teringat tatkala Nabi Ibrahim mendapatkan anaknya kembali setelah “menyembelihnya”. Kusujudkan tubuhku. Ustadz Imron tersenyum.

Sumber : http://menuliskreatif.com/2009/05/tips-menulis-cerpen/

Ragam Bahasa Ilmiah , Semi Ilmiah , Non Ilmiah

RAGAM BAHASA 
      Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
Dan dalam pembahasan kali ini saya akan membahas tentang ragam bahasa Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah.
Ragam Bahasa Ilmiah
        Artikel  ilmiah  adalah  artikel  yang  memiliki  nilai  atau  memenuhi  kaidah  (syarat) keilmuan.  Artinya  artikel  ilmiah  menggunakan  metode  ilmiah  dalam  membahas permasalahan, menyajikan  kajian  dengan  ragam  bahasa  dan  tata  tulis  ilmiah,  dan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan pada umumnya seperti objektif, logis, empiris, sistematis.  Sementara  itu,  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (KBBI)  dapat diartikan  sebagai  karya  tulis  lengkap.  Misalnya  laporan  berita  atau  essai  dalam majalah atau surat kabar.  Artikel  imiah  juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir  ilmiah yang didasarkan pada rencana  yang  relatif matang  karena  akan memudahkan  penulis  untuk mewujudkan teks artikel.
  Ragam Bahasa Semi Ilmiah
    Artikel semi ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya adalah berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
  Ragam Bahasa Non Ilmiah
        Artikel Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.
Contoh  :
Artikel Ragam Ilmiah

=== Arsitektur ===

Komputer kontemporer menaruh [[ALU]] dan [[unit kontrol]] ke dalam satu [[sirkuit terpadu]] yang dikenal sebagai [[UPS|Unit Pemroses Sentral]] atau ''CPU''. Biasanya, memori komputer ditempatkan di atas beberapa sirkuit terpadu yang kecil dekat UPS. Alat yang menempati sebagian besar ruangan dalam komputer adalah ancilliary sistem (misalnya, untuk menyediakan tenaga listrik) atau alat I/O.

Beberapa komputer yang lebih besar berbeda dari model di atas di satu hal utama - mereka mempunyai beberapa UPS dan unit kontrol yang bekerja secara bersamaan. Terlebih lagi, beberapa komputer, yang dipakai sebagian besar untuk maksud penelitian dan perkomputeran ilmiah, sudah berbeda secara signifikan dari model di atas, tetapi mereka sudah menemukan sedikit penggunaan komersial.

Fungsi dari komputer secara prinsip sebenarnya cukup sederhana. Komputer mencapai perintah dan data dari memorinya. Perintah dilakukan, hasil disimpan, dan perintah berikutnya dicapai. Prosedur ini berulang sampai komputer dimatikan.



Artikel Ragam Semi Ilmiah

Anda masih ingin menunggu kedatangan aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) di Android atau iPhone? Jika iya, maka salah satu petinggi BlackBerry mengungkapkan bahwa aplikasi BBM untuk Android dan iPhone bakal hadir dalam beberapa waktu mendatang.

Adalah Chief Marketing Officer (CMO) BlackBerry, Frank Boulben yang mengungkapkan rencana kedatangan aplikasi BBM tersebut. Sayangnya, Boulben tidak mengungkapkan secara pasti tanggal kedatangan aplikasi tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa kedatangan aplikasi BBM di iPhone dan Android tinggal menghitung hari. Pihak perusahaan pun yakin bahwa permasalahan yang sebelumnya sempat terjadi terkait peluncuran BBM multiplatform ini tak akan terjadi kembali.

Dalam sebuah surat terbuka dari BlackBerry, perusahaan asal Kanada tersebut mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap aplikasi BBM masih sangat tinggi. Bahkan mereka mengklaim telah ada lebih dari 6 juta orang di dunia telah terdaftar agar memperoleh notifikasi perihal peluncuran BBM untuk iOS dan Android.

Kedatangan aplikasi BBM memang cukup membuat resah para pengguna smartphone di dunia, termasuk di Indonesia. Terlebih pihak BlackBerry sempat meluncurkan aplikasi tersebut di platform iOS lebih dulu ketimbang di Android.

via GSM Arena

Artikel Ragam Non Ilmiah

“Merpati, apakah aku bisa menjadi awan yang selalu dekat dengan langit?”
Hanya kalimat itu yang dapatmengalir dari pikiranku. Pikiran seorang Rhytmawan Klaudiani. Cepat-cepat saja aku menulis kalimat itu di kertas origami dan membentuknya menjadi burung merpati, sebelum Angin datang. Angin adalah sahabat terbaikku, tapi ia selalu mengejekku kalau aku menulis di kertas origami dan melipatnya. Seperti anak kecil katanya. Aku yakin dia berkata seperti itu karena merasa tersaingi, aku lebih suka bercerita pada ‘merpati’ku daripada bercerita padanya. Menurutku ‘merpati’ adalah penyimpan rahasia, pendengar (setidaknya ia tidak berkomentar jika aku sedang bercerita),sekaligus penyampai pesan yang paling baik.

Sumber : 

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer

http://www.beritateknologi.com/aplikasi-blackberry-messenger-untuk-android-dan-iphone-bakal-hadir-beberapa-hari-lagi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa


KOMENTAR