Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan
kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang
kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Dan yang
menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah.
Contoh :
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor)
Akasia membutuhkan air (Konklusi).
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis yaitu silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi conditional hipotesis. Conditional hipotesis yaitu :
· Bila premis
minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen.
· Bila
minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mn: Uang tidak ada.
K : Jadi manusia akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternative adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternative. Proposisi alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternative yang lain.
Contoh :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah.
Mn : Kucing berada di luar rumah.
K : Jadi kucing tidak berada di dalam rumah.
Entimen
Entimen adalah silogisme yang diperpendek. Entimen tidak perlu menyebutkan premis
umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi
penyebabnya. Rumus entimen adalah : C=B, karena C=A.
Contoh :
Silogisme :
PU : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK : Decin pegawai yang baik.
S : Decin tidak mau menerima suap.
Entimemnya:
Decom tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang baik.
Penjelasannya :
C : Ali,ia
B : Tidak mau menerima suap.
C=B, karena C=A
Sumber :
http://yessa0409.blogspot.com/2013/03/silogisme-alternatif.html
http://acepgagan.blogspot.com/2013/01/silogsme-entimen.html
http://maryloarmanda.blogspot.com/2014/03/deduktif.html
0 komentar :
Posting Komentar