Minggu, 09 Oktober 2011

STUDI KASUS 1

Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Constantinos A. Doxiadis disebutkan bahwa
perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement) dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu:

- Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk)

Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya
pertambahan jumlah keluarga, maka akan membawa masalah baru. Secara
manusiawi mereka ingin menempati rumah milik mereka sendiri. Dengan demikian
semakin bertambahlah jumlah hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut
yang menyebabkan pertumbuhan perumahan permukiman.

- Urbanization (Urbanisasi)

Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan menyebabkan arus migrasi desa ke
kota maupun dari luar kota ke pusat kota. Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota
ataupun masyarakat yang membuka usaha di pusat kota, tentu saja memilih untuk
tinggal di permukiman di sekitar kaeasan pusat kota (down town). Hal ini juga akan
menyebabkan pertumbuhan perumahan permukiman di kawasan pusat kota.
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997: 83-112) bahwa kita harus akui pula
bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi.

http://eprints.undip.ac.id/15530/1/Eni_Surtiani.pdf

Kalau dilihat memang agak sulit menemukan solusinya karena ada faktor tertentu misalnya masalah perekonomian yang belakangan ini menurun di negara kita ini. Namun bukan tidak ada solusinya, misalnya pengendalian jumlah penduduk, transfer penduduk, dan yang mungkin saat ini sedang direncanakan yaitu pemindahan pusat pemerintahan ke kota lain. Yang pertama yaitu pengendalian jumlah penduduk, di Indonesia sendiri sebenarnya sudah menerapkan program untuk mengendalikan jumlah penduduk yaitu dengan adanya PROGRAM KELUARGA BERENCANA, program ini terbukti lumayan ampuh untuk menekan jumlah penduduk di Jakarta walaupun disebagian daerah masih ada warga yang belum menerapkan program ini. Kedua yaitu dengan cara transfer penduduk yaitu dengan memberi penyuluhan dan kerja nyata oleh pemerintah bahasa kasarnya yaitu untuk menyuruh warga - warga pendatang ataupun warga pribumi untuk pindah ke daerah atau kota lain demi memajukan daerah yang bersangkutan tersebut, namun cara ini mungkin tidak efisien karena penduduk di Jakarta mungkin sudah betah dengan kota ini. Ketiga yaitu dengan cara memindahkan pusat pemerintahan dari kota jakarta ke daerah lain, memang program ini agak riskan karena dari awal negara Indonesia merdeka pusat pemerintahannya adalah di Jakarta ini. Namun program ini jika dilaksanakan akan memberikan pengaruh besar bagi penduduk di Jakarta, orang - orang yang bersangkutan dengan pemerintahan juga akan ikut pindah ke daerah tersebut belum lagi warga - warga dari daerah lain mungkin akan tidak ke Jakarta lagi karena daerah yang akan dijadikan pusat pemerintahan itu pasti akan dikembangkan dan dibuat lebih maju seperti Jakarta dan otomatis mereka akan kesana. Memang agak sulit pelaksanaannya dan belum tentu warga yang ada di jakarta akan ikut pindah walau hanya beberapa persen. Itulah mungkin beberapa solusi untuk mengurangi kepadatan penduduk yang membludak di Jakarta walaupun mungkin tidak akan seefisien rencananya.
Mungkin ini hanya opini saya terhadap solusi untuk menangani kepadatan penduduk di Jakarta.
http://storyxstore.blogspot.com/2010/09/kepadatan-penduduk-di-jakarta.html

0 komentar :

Posting Komentar

KOMENTAR